Batik di Ajang Pameran Batik Dunia

posted in: Artikel Batik | 0

Pameran Kain BatikDunia barangkali sudah mengenal batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia sejak lama. Terlebih setelah tahun 2009, UNESCO PBB sendiri telah menyatakan bahwa batik merupakan “heritage” yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaanya.

Hal ini didukung oleh fakta dan data bahwa batik merupakan salah satu budaya Indonesia. Tak heran kiranya berbagai cara telah banyak dilakukan mulai dari pembinaan industri batik berskala kecil dan menengah secara intesif sehingga industri ini secara perlahan pun begerak mengeliat.

Hal ini ditambah lagi dengan varian bentuk produk yang hingga kini sudah beragam. Dulu mungkin batik hanya bisa ditemui sebagai pakaian sakral yang digunakan pada acara kondangan dan formal. Namun tidak lagi untuk saat ini. Varian produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari kaos, gantungan kunci, tas hingga sandal yang menarik dengan daya tarik batik. Bahkan tak tanggung-tanggung lagi misalnya, pemerintahan Kota Surakarta telah mensosialisasikan batik dengan penggunaan nama Batik untuk Tranpostasi busnya yakni Solo Batik Trans (SBT). Maka, tak heran bila kalian berkunjung ke kota Solo, kalian akan mendapati sendiri SBT ini. Bahkan dari teksturnya secara fisik, bus atas kerjasama Kementerian Perhubungan dan Pemkot Kota Solo ini memasang gambar batik sederhana pada beberapa sisi bus yakni di bagian kanan,kiri depan dan belakang SBT.

Belum lagi, saat ini pun batik sudah bergerak hingga ke luar dan merambah ke berbagai ajang bergengsi dunia, seperti halnya bagi para desainer dunia. Sebut saja dalam peragaan busana yang dirancang oleh Desainer Dries Van Noten yang telah memamerkan koleksi desainnya bernuansa batik dalam acara Koleksi Spring/Summer pada tahun 2010 lalu. Bahkan, di kesempatan lainpun, batik telah dipamerkan di Athena Yunani. Pameran Batik yang digelar di negeri yang terkenal dengan mitologinya itu menjadi salah satu sarana pengenalan batik dimata dunia.

Disamping itu juga sebagai bentuk kerjasama antara pemerintahan yunani dan Indonesia. Ajang pameran batik di Italia pun sempat beberapa waktu lalu dilakukan, hingga menghasilkan wacana pengadopsian batik agar dapat menjadi kurikulum pendidikan di salah satu sekolah tinggi di Italia sana.

Melalui pameran batik yang digelar di berbagai wilayah dunia, ke depan harapannya hal itu menjadi bentuk sosialisasi batik sebagai warisan budaya Indonesia. Dalam pameran yang digelar, pengenalan mengenai sejarah batik, proses pembuatan hingga menghasilkan batik yang indah menjadi hal pokok yang layak menjadi perhatian. Dengan begitu, batik akan lebih familiar di berbagai kalangan dunia. Harapannya tentu ke depan, akan banyak lagi pameran yang akan digelar, baik ditingkat nasional hingga internasional. Dan yang paling utama, pameran-pameran yang digelar di masa mendatang akan menjadi bentuk praktik pelestarian budaya yang dapat dilakukan oleh kita generasi bangsa. Semoga 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twelve + 13 =