Menengok Koleksi Batik Tempo Dulu di Museum Batik Solo & Jogja

posted in: Artikel Batik | 0

Museum BatikBila ditanya pernah mengunjungi satu diantara dua museum batik Solo dan Jogja? Mungkin jawabannya beragam. Ada yang sudah, ada yang belum bahkan ada yang tidak tahu. Tinggal lama di sebuah daerah memang belum menjamin seseorang tahu suatu wilayah dan tempat bersejarah. Salah satunya museum batik.

Museum batik Solo dan Jogja sendiri masing-masing berada di Solo tepatnya di wilayah Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan utama di Solo. Sedangkan di Yogyakarta sendiri terdapat di Jl Dr. Sutomo. Dari kedua museum tersebut tentu ada perbedaan dan persamaan koleksi yang ditampilkan, misalnya kedua museum tersebut menampilkan beberapa koleksi batik dari beberapa wilayah di nusantara dan sama-sama dikelola oleh pihak swasta.

Koleksi Museum Batik Kuno di Solo sendiri merupakan persembahan dari produsen batik terkenal seperti Danar Hadi. Disamping itu, terdapat beberapa jenis dan motif batik yang merupakan koleksi sejak tahun 1800-an pada masa kolonial Belanda. Koleksi batiknya ada yang disebut sebagai batik belanda, batik cina, Batik Jawa Hokokai, hingga batik yang berasal dari India. Sedangkan di lingkup lokal sendiri, koleksinya berasal dari batik Keraton Yogyakarta, Pakualaman, Pura Mangkunegaran dan Pakualaman. Di museum ini, pengunjungpun akan diberikan pengetahuan mengenai proses pembuatan batik secara tradisional hingga modern dari mulai proses membatik hingga proses pewarnaan dan pengeringan.

Sedangkan museum batik Yogyakarta sendiri merupakan museum batik yang banyak mengoleksi batik dari berbagai kawasan di Indonesia, mulai dari gaya solo, Yogyakarta, Pekalongan dll. Beberapa koleksinya yang terkenal antara lain ialah kain Panjang Soga jawa (1950-1960), Sarung Isen-isen Antik ( 1880-1890), Sarung Panjang Soga Jawa (1920-1930) yang langsung dibuat oleh Nyonya Lie Djing Kiem dari Yogyakarta dan tentu saja masih banyak koleksi batik yang lainnya. Tercatat hingga saat ini koleksi batik di museum ini sebanyak 1.200 koleksi batik yang terdiri dari 560 batik cap, 500 lembar kain batik tulis, 124 canting sebagai alat membatik, serta 35 wajan sekaligus pewarnanya. Oleh pengelolanya yang bernama Hadi Nugroho, museum yang berukuran 400 m2 ini pun telah berhasil disulap menjadi museum sulaman yang menghasilkan sulaman dengan corak motif yang indah. Bahkan Hadi sendiri telah berhasil membuat sulaman bergambar para tokoh besar Indonesia seperti : Soekarno, Megawati Soekarnoputri, Sultan Hamengkubowono XI hingga Pangeran Diponegoro. Hingga kini pun Museum ini dikenal sebagai museum sulaman terbesar di Indonesia dan berhasil meraih rekor MURI di tahun 2000.

Penasaran dengan semua koleksi kain batik yang ada, bila kalian berkunjung ke wilayah Solo dan Yogja, kalian bisa memastikan dua tempat ini sebagai salah satu tujuan wisata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eleven + seventeen =