Nilai Ekspor Batik pun Merangkak Naik

posted in: Artikel Batik | 0

Sebagai Salah satu wilayah yang terkenal dengan batiknya, industry batik di pekalongan secara perlahan mulai merangkak naik. Hal ini pada dasarnya merupakan salah satu visi dari pihak pemerintah dan para pemilik Industri serta UKM untuk terus meningkatkan penjulan batik dan memperkenalkan batik di mata internasional. Meskipun memang tidak dipungkiri aspek keuntungan secara ekonomi memang memiliki peran yang penting. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa di Pekalongan sendiri hampir sebagian besar warganya memang bermatapencaharian sebagai pembatik. Dalam data statistic ditujukkan bahwa beberapa desa di wilayah pekalongan seperti desa Buaran, pekajangan, Wonopringgo. Istilahnya para pengrajin memang mengantungkan hidupnya melalui industry batik yang ada. Mereka umumnya membuat motif batik dengan pola motif dikreasikan. Maka tak jarang, motif batik yang dihasilkan pun memiliki ciri khas dan diminati oleh para pembeli.

Untuk memperluas jaringan dan kerjasama, industri batik yang berada di pekalongan pun banyak yang mengekspor hasil kerajinannya ke berbagai belahan dunia. Mulai dari Arab Saudi, Thailand hingga beberapa wilayah Afrika dan sekitarnya. Penghasilan yang didapat pun bervariatif, karena didasarkan pada omzet yang diterima. Meskipun begitu, eksport batik ke berbagai negara tersebut tercatat mengalami kenaikan. Hal ini didasarkan pada pengaruh tingginya permintaan dari konsumen yang berada di luar negeri. Mereka umumnya sangat menyukai sarung batik dan tekstil motif batik yang dinilai memiliki cita rasa dan warisan budaya yang tinggi. Meskipun tidak jarang juga yang memesan batik tulis dan cap dari pekalongan. Dalam catatan statistic di tahun 2011 tercatat pasar mancanegara jumlahnya naik menjadi 2,175 juta Dollar Amerika Serikat yang semula hanya mencapai 1,999 juta dollar AS. Oleh tiga perusahaan ekport yang saat ini ada di Pekalongan, jumlah ini memang dianggap sangat signifikan. Tak hanya sampai disitu, pemasaran batik pekalongan pun saat ini telah memasuki pasar lokal di berbagai wilayah di Indonesia, sebut saja seperti : Yogyakarta, Solo hingga wilayah Jawa Timuran, para konsumenpun banyak yang tertarik dan meminati batik pekalongan. Tak jarang, jumlah pesanan terus meningkat terlebih saat kondisi menjelang liburan dan lebara saat ini. Batik pekalongan memiliki kualitas seni yang cukup mumpuni, dipasaran jika kualitas yang dihadirkan selalu baik, maka tidak perlu takut untuk bersaing dengan batik buatan Cina dan Vietnam. Oleh karena itu melalui kerjasama yang baik dari berbagai bidang seperti Lembaga Pengawasan, Pengadaan, dan Penyaluran Dinas Perindustrian serta Koperasi, dan UMK Kota Pekalongan memang sangat dibutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

19 + eleven =