Pembuatan Batik Cap vs Batik Tulis di Indonesia

posted in: Artikel Batik | 2

Pengrajin Batik CapMemperbincangkan batik dari sisi kualitas, harga, bentuk dan motif tentu tidak ada habis-habisnya. Kesemuanya ada dengan beragam pilihan dan selera para pengguna. Salah satunya melalui pilihan produk batik tulis secara tradisional hingga batik cap dan printing yang saat ini sudah banyak dilakukan oleh para pengrajin sesuai permintaan pasar dan konsumen.

Perkembangan batik tulis dan batik cap yang muncul di berbagi produk telah banyak menjadi pilihan masyarakat. Namun, tidak ada salahnya kita tahu persamaan dan perbedaan yang ada antara batik tulis dan batik cap yang mewarnai dunia perbatikan di tanah air.

Persamaan antara batik tulis dan batik cap terletak pada pemakaian lilin ketika hendak membatik. Pada batik tulis proses yang dilakukan masih secara manual menggunakan tenaga manusia dalam membuat motif yang sebelumnya telah terdesign secara rata. Sedangkan batik cap sudah dapat menggunakan alat berupa cap batik itu sendiri. Kondisi ini dirasa akan lebih mudah, cepat dan praktis tanpa harus berlama-lama menunggu.

Dari sisi pewarnaanpun prosesnya pun tak jauh berbeda dari batik tulis kebanyakan. Namun, hal yang membedakan yakni pada tata cara pembuatan. Meski bahan baku yang digunakan sama, namun cara membentuk motif berbeda antara satu dengan yang lainnya. Misalnya saja pada saat membatik tulis, biasanya motif yang dikerjakan terkategori rumit dan membutuhkan ketelatenan yang ekstra, likukannya lebih kecil hingga mampu membuat motif terkesan lebih beragam. Sedangkan bila dibandingkan dengan batik cap, motif yang dibuat tidak berubah-ubah dan akan selalu sama sehingga akan memudahkan dalam melakukan cap motif. Hal inilah yang membuat batik cap terlihat homogeny ketimbang batik tulis yang lebih memiliki keberagaman.

Ditinjau dari sisi waktu, pembuatan batik secara tertulis dengan menggunakan cating membutuhkan waktu yang cukup lama, mencapai 3-4 minggu untuk proses pengerjaanya, maka tak heran bila harga batik tulis yang ditawarkan lebih mahal. Hal ini lantaran nilai keberagaman dan ketelatenan pembatik memberikan nuansa apik dari kain batik yang dihasilkan. Sedangkan bila menggunakan batik cap, proses pengerjaannya jauh lebih singkat dan hanya memakan waktu sekitar 1-3 minggu.

Dari sisi pembuatannya pun batik tulis cenderung lebih mudah ditata menggunakan gawangan dan penjepit mendapatkan proses pelilinan sempuran, sedangkan batik cap dibuat dengan membentangkan kain pada alas meja dan langsung membatik menggunakan cap yang terbuat dari tembaga yang telah bermotif dan diisi oleh lilin.

Aspek modalpun menjadi pertimbanga, batik cap dirasa memiliki modal yang cukup besar ketimbang batik tulis. Untuk alat batik cap saja dengan ukuran 20 cm x 20 cm mencapai harga Rp 350.000- Rp 700.000. Bandingkan bila dengan canting sebagai alat membatik yang dapat diberondong di pasaran dengan harga Rp 10.000- Rp 20.000.

Meski begitu semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Dan pilihan selera masih bergantung pada Anda, apakah ingin batik tulis atau batik cap.

2 Responses

  1. Prihadi Nugroho

    Yth. Pemilik/Admin Situs,

    Saya mohon ijin untuk mengunduh dan menggunakan image pengrajin batik di situs ini untuk keperluan riset S3 tentang tradisi batik di Jawa. Sebagaimana kelaziman di dunia akademik, situs ini akan dicantumkan dalam referensi. Atas ijin dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

    Salam,
    Prihadi Nugroho

    • uswah

      Baiklah silahkan saja Pak Prihadi Nugroho, semoga bermanfaat 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 − 14 =