Sisi Menarik Motif dan Warna Batik Kalimantan

posted in: Artikel Batik | 0

Batik KalimantanKalau kalian sempat menonton Chief Master Indonesia, tentu nama Agus Batik sebagai salah satu finalis Master Chef Indonesia sudah tidak asing lagi didengar. Ya, Agus batik, begitu julukan yang diberikan oleh Para Dewan Juri Padanya. Benar saja, julukan itu diberikan lantaran dirinya kerap kali tampil dengan pakaian batik khas Kalimantan. Memang selama ini batik selalu identik dengan jawa, namun, bila dilihat lebih jauh, batik Kalimantan ternyata memiliki ciri khas yang tidak kalah menarik dengan batik yang ada di Jawa. Ditilik dari sejarahnya, batik Kalimantan tidak lepas dari cerita legenda yang sudah menjadi budaya yang diwariskan secara turun temurun. Alkisah diceritakan bahwa batik ini berasal dari cerita seorang putri Junjung Buih yang muncul di hadapan Raja Lambung Mangkurat ketika dirinya bertapa selama 40 hari 40 malam. Pertemuan tersebut menjadi cikal bakal yang kelak menghantarkan Raja memiliki kekuasaan di banua tersebut. Putri Junjung Buih pun hanya akan muncul di permukaan dengan memberikan syarat tertentu, berupa permintaan untuk dibuatkan istana bernama Batung dan kain yang ditenun serta diwarnai oleh 40 orang putri dengan motif yang diberi nama wadi. Dari sinilah akhirnya dikenal istilah kain calapan/sasirangan yang akhirnya menjadi cikal bakal batik Kalimantan.

Batik Kalimantan pada dasarnya memiliki beberapa jenis motif, diantaranya batik sasirangan yang berasal dari Kalimantan Selatan, Batik Benang Bintik (Kalimantan Tengah), Batik Pontianak (Kalimantan Barat) serta Batik Shaho dari Kalimantan Timur. Masing-masing batik tersebut memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Dari sisi warna sendiri, batik Kalimantan memiliki warna-warna yang lebih menarik dan berani. Sehingga sangat enak dipandang. Perpaduan warna seperti Shocking, hijau, pink, orange serta merah menjadi salah satu ciri khas dari warna batik Kalimantan. Sedangkan dari sisi motif, beragam jenis motif seringkali menjadi ciri khas batik ini, misalnya motif batang garing yang menjadi perlambang pohon kehidupan bagi masyarakat suku dayak, motif Mandau yang berasal dari senjata khas Dayak, burung Enggau yang merupakan burung khas Kalimantan serta masih banyak yang lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman, motif tersebut akhirnya bekembang dan kini beberapa diantaranya menjadi motif unggulan yang seringkali kita saksikan : Bayam Raja, Naga Balimbur, Jajumputan, Turun Dayang, Daun Jaruju, Kambang Tanjung dan masih banyak yang lainnya. Dari cara pembuatan dan kain yang digunakan, umumnya sama dengan batik yang dibuat di Pulau Jawa. Kebanyakan kain yang digunakan berjenis serat binatang dan kapas. Namun akhirnya berkembang dan banyak memanfaatkan bahan non kapas seperti rayon, sutera dll. Sedangkan dari cara pembuatan, batik Kalimantan pun ditulis menggunakan lilin dan canting, melalui proses pewarnaan, hingga proses pelorotan. Proses tersebut sering dikenal dengan sebutan Mencap Mori( pemberian lilin pada kain), menyoga (memberikan warna pada kain) dan dilorod proses pelorotan. Semoga Bermanfaat !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 + 20 =