Solo: Kota yang Menjadikan Batik Sebagai Identitas Kotanya

posted in: Artikel Batik | 0

kota soloBerbicara mengenai kota Solo, apa yang kiranya terlintas dalam benak rekan-rekan semuanya? Barangkali Solo lebih dikenal sebagai salah satu Kota Budaya. Tepat sekali, slogan “Solo The Spirit Of Java” telah menjadi satu semboyan yang membawa kota Solo menjadi salah satu kota budaya dan seni, khususnya dalam hal batik membatik. Hal inilah yang menjadi identitas tersendiri bagi kota ini. Bila kita berkunjung ke wilayah Solo, kita akan disuguhi beragam pilihan produk batik mulai dari harga yang merakyat hingga harga yang tinggi.

Namun, tahukah kalian bagaimana sejarah batik di kota budaya ini?

Keberadaan batik di Kota solo memang tidak bisa lepas dari pengaruh kerajaan Majapahit dan Mataram serta pengaruh Islam. Bahkan batik solo dan Yogyakarta merupakan akar dari berbagai batik diwilayah Jawa Tengah dan sekitarnya seperti : Banyumas, Tulunganggung hingga pekalongan.

Batik dulunya lebih banyak digunakan oleh kaum ningrat dan bangsawan. Terlebih saat itu, batik lebih menjadi simbol kekuasaan maka tak heran bila tidak semuanya bisa menggunakan batik sebagai pakaian. Dan lagi, batik dulu lebih banyak digunakan oleh kaum wanita sebagai sebuah hobi dan sarana mempercantik diri dalam berbusana. Hingga akhirnya pada abad ke 17 hingga 19, batik mulai menyebar ke berbagai kawasan dan menjadi pekerjaan yang ekslusif bagi seorang perempuan melalui batik tulisnya.

Namun, seiring perkembangan waktu, mulailah dikenal batik cap yang sekarang ini banyak beredar dipasaran. Meski demikian, seni dan budaya batik masih saja dilestarikan di kawasan Solo. Hal ini terbukti dengan masih adanya kampung batik yang tersebar di beberapa kawasan. Sebut saja kampung batik Laweyan yang dulunya merupakan tempat berkembangnya Sarikat Dagang Islam. Ataupun di kampung batik Kauman yang juga menyediakan beragam batik dengan berbagai pilihan corak dan motif. Di kedua tempat tersebut, pengunjung akan mendapati rumah-rumah penduduk berarsitektur lama yang sudah menjadi showroom batik dan butik.

Kampung laweyan memang sudah menjadi salah satu kampong industry batik di wilayah solo. Disana pengunjung akan disuguhi beragam jenis batik dengan berbagai desain dan pola. Jangan khwatir, rumah-rumah batik di kedua kawasan tersebut biasanya menawarkan jasa belajar membatik dengan harga yang terjangkau juga. Bila sudah begitu, pengunjung bisa berbelanja sekaligus belajar membatik. Tak ada salahnya mencoba, bila suatu waktu, Youngsters berkempatan mengunjungi kota Solo yang telah menjadikan batik sebagai identitas kotanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen − 7 =