Tips Membuat Sajadah dari Batik Besurek Secara Mandiri

posted in: Artikel Batik | 0

Kalau membuat baju, tas hingga sandal dari kain batik memang sudah umum, biasa dan banyak ada. Namun, siapa sangka, bila  batik sendiri bisa dibuat untuk produk seperti sajadah sekalipun .Seperti halnya membatik, motif batik yang digunakan bisa beragam. Kali ini, kita akan belajar membuat sajadah dengan motif  kain besurek. Mengapa begitu? Hal ini karean motif batik besurek sendiri lebih banyak menggunakan kaligrafi arab. Meski tak dapat dibaca, namun, motif ini rupanya bisa terlihat lebih religious bila dipandang, Nah, berikut akan coba dibagikan mengenai tips membuat batik menjadi sajadah.

Pertama, sama umumnya dengan membuat batik di Indonesia,sebaiknya kita menggunakan kain mori yang memang khusus diperuntukkan untuk batik. Terlebih batik yang akan kita buat nantinya memang dapat difungsikan sebagai sajadah dan dipakai untuk kita sendiri. Untuk ukuran, kita bisa merancang seperti layaknya sajadah dengan panjang dan lebar tertentu atau bisa juga sesuai selera. Mau besar, kecil hingga mini pun bisa. (Sajadah muka).

Setelah itu, gambarlah motif batik besurek yang sudah kita rancang. Tidak ada salahnya juga memadu padankan motif kreasi kita dengan yang ada di buku kreasi motif batik.  Kita bisa memadukan unsure kaligrafi dengan beberapa unsure padanan yang lain seperti motif rembulan ataupun burung kuau. Namun, jangan terlalu banyak menggunakan motif, hal ini malah akan menimbulkan kesan yang terlalu remain. Buatlah motif yang sederhana dan simple.

Ketigaa, siapkan peralatan membatik yang dibutuhkan, seperti canting, lilin, kompor, wajan, gawangan dll. Setelah lilin mulai panas, kita bisa memulai dengan memberikan lilin pada kain. Karena sifatnya  mandiri dan untuk dipakai sendiri, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar hasil yang didapatkan pun sempurna.

Keempat, membuat batik terlebih batik tulis memang membutuhkan waktu berhai-hari. Sebaiknya kain batik yang belum jadi tersebut jangan dilipat layaknya sajadah jadi. Kita bisa melipatnya seperto bolu gulung hal ini dilakukan agar lilin yang sudah melekat dikain tidak patah. Atau biar amannya bentangkan kain di lokasi yang strategis, namun jangan langsung kena sinar matahari tentunya.

Setelah motif batik selesai, kita bisa mulai mempersiapkan proses pewarnaan. Sebagai saran, tidak ada salahnya juga kita menggunakan pewarna alam alami. Pewarnaan pun dapat dilakukan beberapa kali celupan agar mendapatkan hasil maksimal dan sesuai selera kita.

Setelah selesai, lakukan pengeringan dengan cara menjemur kain sajadah di tempat teduh dan berangin-angin. Hindarkan langsung dengan kontak matahari. Bil proses pengeringan jadi, kita bisa masuk ke proses pelorotan lilin. Kalau secara mandiri, peloroton ini dapat dilakukan dengan cara merebuh air panas hingga mendidihagar mudah melepaskan lilinya. Cara mengaduknya pun perlu hati-hati dan jangan sembarangan. Setelah itu, kembali lagi dijemur di tempat yang berangin-angin dan teduh hingga benar-benar kering dan kain siap dibentuk,

Hingga yang terakhir, kain kini sudah selesai, kita bisa menambahkan busa dan merancang sajaha agar layak digunakan. Selamat mencoba !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

11 − four =