Yuk, Berkunjung ke Museum Batik di Pekalongan !

posted in: Artikel Batik | 0

Selain di kenal sebagai gudangnya para pengrajin batik, pekalongan rupanya benar-benar serius menggarap batik menjadi icon budaya bagi kotanya. Kalau dulu, kita sempat memperbincangkan mengenai musem batik yang ada di solo dan Yogyakarta. Rupanya di Pekalonganpun berdiri pula museum batik bernama Museum batik pekalongan.

Sepintas kilas dari bangunan luar, tidak jauh berbeda dengan museum Batik yang ada di Solo dan Yogyakarta. Bangunan museum ini terbilang unik, klasik dengan unsur arsitektur tradisionil yang menjadi daya tarik. Bangunan museum ini memang memanfaatkan gedung balai kota pekalongan yang sudah tidak difungsikan lagi. Bila kita bekunjung kesana, kita akan mendapati beberapa kamar dengan tambahan jendela dan pintu yang sangat besar, seolah memberikan kesan nilai sejarah yang masih kuat terasa.

Museum Batik Pekalongan

Dimuseum ini pun kita dapat melihat beragam koleksi batik dari masa ke masa. Mulai dari jaman Belanda, hingga jaman Jepang yang dikenal dengan motif Jawa Hokokai (dibuat pada masa Perang Dunia II). Selain itu, kita pun akan disuguhi beragam koleksi batik dari Pekalongan itu sendiri. Percampuran unsur cinta lokal, cina, arab dan belanda menjadi bagian yang tak terpisahkan dan menjadi ciri khas batik ini.

Kemudian, ada pula koleksi batik yang berasal dari luar Jawa, seperti sumatera yang rata-rata batiknya dipengaruhi oleh budaya Arab-Melayu. Tak heran, hingga saat ini motif batik yang dapat kita temui di Sumatera cenderung menggunakan motif tulisan kaligrafi arab. Dan tahukah kalian bahwa koleksi batik tersebut rata-rata sudah ada yang berusia mencapai 100 tahun lamanya. Tentu bukan perkara mudah untuk tetap merawat dan menjaga batik agar tetap baik sesuai kondisi semula.

Tatkala kita berkunjung kesana, untuk membeli cenderamata, kita tak perlu khawatir, karena disana ada beragam tawaran produk batik pekalongan yang siap jual. Yayasan penyelenggara pun mengadakan penjualan batik yang dapat diakses oleh para pengunjung, Umumnya harga yang ditawarkan pun beragam sesuai dengan kualitas dan produk barang.

Museum batik inipun biasanya ramai dikunjungi oleh anak-anak sekolah yang sedang melakukan studi tour dan pembelajaran mengenai batik di sekolahnya. Disana selain melihat koleksi batik, mereka diberikan pengetahuan tentang proses membatik mulai dari proses awal (melilin) hingga melorot (pewarnaan).

Bila kalian hendak berkunjung ke museum ini, jangan khawatir mengenai masalah transportasi. Letaknya yang strategis di Jalan Jetayu dekat Bundaran Diponegoro memudahkan angkutan untuk bisa diakses secara langsung kesana. Dan lagi, museum ini sendiri pun dibangun ditengah simbol kemajemukan budaya bangsa. Kompleks bangunan gereja dan masjid yang dibangun berdampingan mejadi simbol kerukunan umat beragama. Hal ini menarik memang, dan harapannya kedepan, bangunan tersebut tidak hanya menjadi simbol semata, melainkan sarana dalam mewujudkan kerukunan agama di tengah masyarakat kemajemukan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 − 3 =