Batik Di Ajang Pameran dan Kreasi Di Event Dalam dan Luar Negeri

posted in: Artikel Batik | 0

Gebyar Batik Muda NusantaraBatik sebagai Warisan Budaya yang ditetapkan oleh UNESCO PBB, rupa-rupanya telah banyak disikapi serius oleh banyak kalangan. Berbagai upaya pelestarian yang dikemas dalam bentuk kegiatan sudah mulai banyak digelar. Yang paling update salah satunya ialah kegiatan Gebyar Batik Muda Nusantara (GBMN) yang baru digelar beberapa pekan belakangan ini. Acara Ini merupakan bentuk kerjasama dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Ikatan Pecinta Batik Nusantara. Tujuannya ialah meningkatkan kecintaan para kawula muda untuk terus mencintai batik sebagai budaya dan warisan nenek moyang. Dalam kegiatan itu, acara pun di gelar dengan melibatkan berbagai jenjang usia melalui ajang kreasi lomba.

Acara yang bertajuk Tradisi, Kreasi dan Lestari ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kepedulian masyarakat agar dapat mencintai produknya sendiri. Acara GBMN pun tak tanggung-tanggung menampilkan tokoh batik muda sekaligus penyiar Indonesia yakni Iwet Ramadhan, Maria Selena yang merupakan Miss Indonesia 2011 serta desainer kondang Indonesia Musa Widyatmoko.

Mengutip pernyataan Media Indonesia Online (01/06) yang mewawancarai Direktur Promosi Wisata Pusat yang sekaligus penyelenggara Acara, M. Faried, ia mengatakan bahwa acara yang demikian merupakan kegiatan yang diwujudkan untuk dapat melestarikan batik melalui semangat anak muda. Benar saja,acara tersebut menjadi bagian penting untuk melestarikan batik agar mampu terus eksis dan bertahan.

Terkait dengan hal itu pula, batik pun rupanya telah dinikmati hingga ke mancaranegara. Dalam rentang satu bulan ini, kegiatan serupa pun baru-baru ini digelar oleh salah seorang seniwati bernama Sofia Boboli di Athena Yunani. Ia mengelar pameran seni batik yang dikemas dalam karya-karya tunggalnya. Sebanyak 40 buah karya tunggalnya menjadi saksi kecintaan Sofia pada batik. Pamerannya pun berangkat dari tema mengenai Keindahan seni batik itu sendiri. Seperti yang dikutip dalam Media Indonsia Online, Seniwati tersebut mengaku bahwa batik baginya dapat memberikan sebuah cita rasa yang lebih. Baik dalam hal pesona batik yang dapat ditangkap secara kasat mata ketika memandangnya bahkan aura yang dapat ditonjolkan saat seseorang memakai batik itu sendiri.

Sofi pun rupanya menggunakan teknik yang umumnya digunakan oleh para pengrajin batik yakni dengan tetap menggunakan canting dan lilin sebagai alat dan bahan bakunya. Bahkan Sofia ternyata mampu mengemas dan mengkombinasikan bahan lilin dengan bahan lainnya seperti teh, garam kasar, air serta bahan lainnya sebagai gradasi dalam memadupandakan motif, corak dan warna sehingga mendapatkan hasil yang diinginkannya.

Pameran yang direncanakan akan digelar selama 1 bulan kedepan, dan akan berakhir hingga 10 Juni mendatang ini menjadi sebuah sinyal dan impian. Di masa depan, bila kita selaku generasi muda terus berupaya melestarikan batik dalam berbagai kesempatan, tidak mustahil batik akan senantiasa terjaga kelestariannya hingga anak cucu kita nanti. Semoga saja !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eighteen − eleven =