Jenis-Jenis Canting untuk Membatik

posted in: Artikel Batik | 0

Membuat batik tulis tentulah tidak semudah yang dibayangkan. Terlebih bagi orang awam yang tidak memiliki keterampilan membatik. Dalam membatik prosesnya membutuhkan ketekunan dan keuletan dari pengrajin, terutama saat membuat motif menggunakan canting. Seperti yang kita ketahui bersama, canting merupakan salah satu alat utama yang diperlukan ketika seseorang membuat batik. Perannya sendiri sangat besar untuk dapat menentukan hasil kerja kita merupakan motif batik atau bukan. Canting sendiri terbuat dari tembaga dan seringkali yang kita temui bewarna kekuningan. Terbuat dari bahan tembaga yang ringan, lebih memudahkan seseorang untuk meliak-liukkan batik di atas permukaan kain.

Canting sendiri terdiri dari bagian yang disebut cucuk atau saluran kecil yang digunakan sebagai tempat keluarnya cairan lilin serta tangki atau yang dikenal sebagai leleh yang digunakan untuk tempat mengambil lilin sebelum dikeluarkan untuk membatik. Sebagai saluran kecil (cucuk) tempat keluarnya batik, cucuk ini memiliki beberapa jenis berdasarkan ukuran, yakni cucuk besar, sedang dan kecil. Bahkan banyaknya cucuk sendiri pun terdiri dari 7 bagian, yakni : canting cecekan /cucuk satu, canting loron/cucuk dua, canting telon/cucuk tiga, canting prapatan/cucuk empat, canting liman/cucuk lima, canting byok/cucuk tujuh atau  lebih dan canting renteng/galaran (bercucuk genap tersusun dari atas ke bawah). Sedangkan untuk melukis motif batik dikenal ada canting klowong yang merupakan canting yang digunakan untuk membatik klowong, ukuran paruhnya sendiri sekitar 1mm-2mm. Ada pula canting tembokan yang merupakan canting yang digunakan untuk membuat tembokan yang berguna agar daya ikat lilin kuat dan tidak lepas, untuk ukurannya sendiri sekitar 1 mm-3 mm. Selanjutnya dikenal canting cekcek atau sawut yang berfungsi untuk membuat titk dan garis halus, ukurannya pun kecil berkisar antara ¼ mm-1 mm. Serta ada canting Ceret yang digunakan untuk membuat garis ganda yang hanya bisa dikerjakan sekali jalan dan besarnya lubang canting tidak lebih dari 1 mm.  Bahkan kini pun dikenal adanya canting elektronik yang memiliki fungsi ganda. Bagian-bagiannya sendiri hampir sama dengan canting tradisional, yakni leleh dan cucuk. Namun yang membedakannya ialah canting jenis elektronik dapat mengontrol suhu lilin sehingga tertap terjaga. Dan lagi jenis canting ini dapat dicopot dan diubah sesuai dengan kebutuhan. Hingga yang menarik lainnya, canting-canting yang berbeda dapat dipasang dalam satu tubuh, berbeda dengan canting tradisional yang terpisah. Meski begitu, canting tradisional belum bergeser dan masih tetap menjadi pilihan oleh hampir sebagian para pengrajin batik saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 + 12 =