Menyulap Perca Kain Batik Menjadi Barang yang Bernilai Guna

posted in: Artikel Batik | 0

Kalau ngomong tentang kain batik tentu bayangan kita akan menjalar ke produk seperti baju, hem, gaun dan lain-lain. Namun, ketika para pengrajin telah membuat barang-barang tersebut, rupa-rupanya tidak dipungkiri akan menyisakan bahan-bahan sisa dan banyak disebut sebagai kain perca. Namun siapa sangka, kain perca tersebut bila diolah dengan baik, ternyata dapat berdaya guna secara ekonomi. Di berbagai tempat industry batik, kain perca tidak lantas dibuang begitu saja, banyak pengrajin yang ternyata memanfaatkannya dengan cara mengolah kembali menjadi produk souvenir sederhana yang bernilai guna. Contohnya, dapat kita lihat di banyak tempat. Seperti di toko batik, emperan kaki lima yang juga menjual produk batik. Di sana banyak kita temui produk seperti sandal, kipas, dompet yang terbuat dari berbagai paduan kain perca yang telah dijahit sedemikian rupa. Tidak ada yang menyangka bahwa produk-produk tersebut rupanya berasal dari kain perca.

Di beberapa tempat penghasil produk batik seperti di Kampung Batik Laweyan misalnya, kain sisa dari produk batik yang telah dibuat ternyata tidak langsung dibuang melainkan dipakai kembali untuk membuat souvenir serta handycraft. Di Kampung batik Laweyan, kain sisa dimanfaatkan menjadi souvenir berupa dompet, kipas,tas sandal dll. Maka tak heran bila kita sering sekali melihat tas dengan jahitan dan motif batik yang berbeda-beda. Entah disengaja ataupun tidak, kain tersebut disinyalir merupakan produk daur ulang dari kain perca yang diubah menjadi tas yang akhirnya memiliki nilai jual ekonomi. Dan masing-masing barang dijual dengan harga yang beragam, sebut saja tas dari kain perca, di beberapa tempat harga yang ditawarkan pun bermacam-macam. Berkisar dari harga 40-70 ribu bergantung pada kualitas bahan dan jahitan juga. Sedangkan di wilayah batik lainnya, industri batik di kampong kauman pekalongan sendiri melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) usaha mandiri telah memanfaatkan kain perca menjadi barang yang bernilai ekonomis. Para pengrajin memanfaatkan kain perca menjadi barang-barang bernilai guna seperti : tas, souvenir, kipas, sandal dll. Bila berkunjung ke Pekalongan, anda akan mendapatinya disetiap outlet dan sentra batik. Souvenir yang ditawarkan pun macam-macam dengan harga yang pastinya beragam, tergantung jenis barang dan kualitas souvenir yang dihasilkan. Hal ini bertujuan sebagai bentuk partisipasi pengrajin agar ramah dengan lingkungan. Bahkan upaya tersebut terus digalakkan hingga kini guna menjadikan pekalongan menjadi sentra industry batik yang ramah lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty + 2 =