Pernak-Pernik Batik di Berbagai Transportasi

posted in: Artikel Batik | 0

Saat ini perkembangan batik rupanya tidak hanya muncul sebagai tulisan yang berasal dari kain saja. Berbagai pernak-pernik yang mengambil motif batik kini hadir di berbagai produk. Salah satunya dimunculkan oleh PT Kereta Api persero yang di tahun 2011 lalu diluncurkan, acara peluncuran saat itu dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Menteri Negara BUMN. Peluncuran kereta batik tersebut menjadi salah satu branding dalam mengkampanyekan batik kepada masyarakat luas. Oleh Perusahaan Kereta Api, peluncuran kereta batik tersebut rupanya bentuk dari peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Kereta api yang diluncurkan merupakan Kereta api jurusan Jakarta-Cirebon bernama Argo Jati dengan motif Singo Barong. Sedangkan kereta api jurusan Jakarta-Solo bernama Argo Lawu dihiasi oleh motif Langlang jagad. Kedua simbol tersebut jelas memiliki makna secara filosofi. Singo Barong melambangkan persahabatan antar bangsa sehingga dapat melayani penumpang dari berbagai kalangan dengan situasi nyaman dan aman. Sedangkan motif Langlang Jagad merupakan pepaduan dari tiga jenis hewan sakti, yakni Garuda,Taksaka, Sembrani, Turangga dan Sancaka. Masing-masing hewan tersebut memiliki makna tersendiri. Misalnya: Garuda yang dinilai memiliki kemampuan terbang dan berpenglihatan tajam, taksaka dan Sancaka yang merupakan jelmaan dari ular yang diartikan dapat mengamankan kondisi serta sembrani dan Turangga yang merupakan kuda dengan kekuatan yang super cepat tatkala berlari di berbagai cuaca. Untuk pemasangan batik sendiri menggunakan teknik rekat melalui stiker. Artinya, stiker yang telah diberi motif batik, ditempel ke seluruh bagian kereta. Stiker tersebut dapat bertahan hingga satu tahun lamanya.

Tak cukup hanya itu saja, batik pun didesain untuk angkutan seperti Bis. Lihat saja di Kota yang dipimpin oleh Jokowi, Solo. Bis memiliki nama Solo Batik Trans yang didesain dengan motif batik di berbagai sisi dan bagiannya. Bus ini merupakan bentuk kerjasama antara Pemerintahan Solo dengan Kementerian Perhubungan. Disamping penumpang merasa nyaman dengan adanya AC, penumpang pun tidak diturunkan dan dinaikkan tidak disembarang tempat, melainkan pada titik dimana dibangun halte khusus untuk Solo Batik Trans. Tak cukup sampai disitu, sebagai sarana promosi, Solo Batik Trans pun beroperasi hingga mampu mengantarkan penumpang dari dan menuju ke Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo. Di angkutan udara pun, batik rupanya juga telah dipopulerkan. Baru-baru ini, maskapai penerbangan Lion Air yang tengah berkembang. Membeli pesawat Boeng 737 Series yang kemudian didesain menggunakan motif batik. Tak pelak lagi, pesawat tersebut diberi nama Batik. Dengan berbagai cara promosi batik melalui angkutan tersebut, dapat dipastikan batik terus akan terkenal luas ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan di dunia. Cara ini merupakan salah satu alternative dalama mempromosikan batik ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × 3 =