Sejarah Singkat Batik Tulungagung

posted in: Artikel Batik | 0

pengrajin batik tulungagungKetika ditanya tentang batik, umumnya orang akan menjawab batik solo, jogja dan pekalongan. Memang tak banyak orang yang tahu tentang batik tulungagung ini. Padahal batik ini merupakan salah satu warisan budaya yang berasal dari Tulungagung dan keberadaannya memiliki ciri khas dan menambah khazanah batik di tanah Air.

Berawal dari sejarah, dulunya Tulungangung dikenal dengan nama Bonoworo. Namun sejak berkembangnya kerajaan Majapahit yang memperluas wilayah kekuasannya. Adipati Kalung yang saat itu menjabat sebagai adipati di wilayah Bonorowo enggan untuk tunduk kepada Majapahit. Hingga akhirnya adipati mampu ditaklukan dan wilayah Bonoworo menjadi milik kerajaan Majapahit. Hingga saat itu, para prajurit dan keluarganya banyak yang tinggal di Bonoworo dan mengenalkan batik sebagai kesenian.

Sejak saat itulah, berkembang pula kesenian batik yang hingga kini menjadi salah satu sentra industri di wilayah Tulungagung. Bahkan, beberapa desa di wilayah ini telah menjadi desa wisata batik, seperti Desa Sembung dan Desa Majan. Disini pengunjung akan disuguhi oleh beragam produk batik khas Tulungagung. Mulai dari pakaian jadi, produk kebutuhan sehari-hari, seprei dll.

Disamping itu, batik Tulungaung hingga kini telah memiliki 86 motif yang menjadi ciri khas bagi para pengrajinnya. Dan yang paling terkenal adalah motif batik “buket ceprik gringsing”,”buket ceprik pacit ungker”, dan “lereng buket”. Ada lagi motif batik yang berupa binatang air serupa tanaman. Motif ini dimiliki oleh daerah tertua di Tulungagung yakni Mrowo. Sedangkan untuk wilayah seperti Kalangbret lebih dikenal dengan bentuk motif kotongan (bentuk kosong yang tidak memiliki isi pada ukiran batik yang dibuat serta ada motif kembang belinjo). Selain itu, di daerah Majan, para pengrajin umumnya menggunakan motif corak sido luhur dan merak biru kedah.

Namun, hal utama yang membedakan dari batik lainnya, ialah pada perpaduan warna. Batik Tulungagung cenderung lebih berani dalam memadukan warna. Dengan banyaknya akses informasi dan teknologi yang sudah diadaptasi, para pengrajin industry kini sudah mulai mengeliat kembali yang sebelumnya sempat mundur. Baru-baru ini, para pengrajin pun telah berupaya melakukan inovasi hingga mampu membuat kerajinan batik Tulungagung merambah ke kawasan Timur Tengah. Semoga saja dengan melihat kondisi ini, tidak mustahil batik akan akan semakin banyak digandrungi dan menjadi ikon Indonesia di dunia internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 − one =